Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

My Heart Twinkle Twinkle Episode 9

[DRAMA REVIEW]MY HEART TWINKLE TWINKLE EPISODE 9

Pada episode yang lalu klik disini diceritakan mengenai Soo Jin yang menerima lamaran Woon Tak. Soon Jung yang berhasil menemukan direktur Shin, nyaris di kunci di dalam freezer, beruntung Min Ho menolongnya.

Woon Tak mempengaruhi Soon Jin untuk tidak mempercayai cerita Soon Jung tentang dirinya. Dan sayangnya Soon Jin mempercayai cerita Woon Tak. Dia memutuskan untuk tetap menikah dengan Woon Tak meski Soon Jung melarangnya.

~ Sinopsis  My Heart Twinkle Twinkle Episode 9~
~ Gambar Menyusul~

Soon Jin menghela nafas. Dia nampak ragu. Di belakang, Soon Jung nampak cemas, dia menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan pernikahan itu. Soon Jin menjawab bersedia. Wajah Woon Tak nampak senang, sebaliknya Soon Jung terlihat sedih. Woon Tak memasangkan cincin di jari Soon Jung, kemudian menciumnya.

Di sekolah, kepala guru menawarkan posisi presiden (semacam ketua osis) kepada Soon Jung. Soon Jung menolak karena minggu depan sudah libur dan setelah libur dia lulus. Ibu ketua terlihat malu. Dia kemudian bertanya kapan Soon Jin kembali. Rupanya kepala guru ingin meminta bantuan Soon Jin mencarikan pekerjaan untuk anaknya di perusahaan Monarch (woontak rest). Soon Jung merasa kikuk, dia tidak tahu harus berkata apa.

Saat berjalan di lapangan, Eun Bi yang melihat Soon Jung memanggilnya dengan sebutan ‘saudara ipar’ . Eun Bi kesal karena bu guru meminta Soon Jung menjadi presiden sekolah, dan tidak pernah memintanya. Padahal kakaknya pemilik Woontak dan penyumbang dana tetap di sekolah, namun bu guru tidak pernah meanawarkan posisi itu. Eun Bi menghardik Soon Jung. Dia mengatakan bahwa Soon Jung beruntung karena kakaknya menikah dengan kakak Eun Bi. Eun Bi meminta Soon Jung untuk bersikap seolah mereka saudara meski mereka saudara ipar. “Hey” kata Soon Jung “Yang lebih dulu memanggil ipar siapa?” Eun Bi malu karena barusan dia yang lebih dulu memanggil ipar. “Aku tidak akan menganggapmu sebagai saudara,” kata Soon Jung. Soon Jung bertanya dimana kakaknya. Eun Bi kesal karena Soon Jung berkata seolah kakaknya menculik kakak Soon Jung. Soon Jung juga menyindir nafsu makan Eun Bi yang besar. Eun Bi marah mendengarnya, dia menarik rambut Soon Jung. Soon Jung melepaskan diri dan berlari keluar sekolah, Eun Bi mengejarnya seraya berteriak kencang. Langkah Soon Jung terhenti melihat Kwan Mo berdiri di pintu gerbang. Eun Bi yang melihat Kwan Mo menghampirinya dan berkata “Paman, bagus kau datang bantu aku menangkap gadis ini dia sudah menghina kakak,” Kwan Mo malah menunduk dan berkata “Silahkan masuk nona,” Eun Bi terperangah. “Apa maksudmu?” Tanya Eun Bi. “Presdir (Woon Tak) memintaku untuk mengantar nona Lee ke rumah bersama-sama dengan anda,” kata Kwan Mo dengan sopan. Soon Jung tidak dapat berkata apa-apa.

Di dalam mobil Soon Jung bertanya pada Kwan Mo mengenai kakaknya. Eun Bi tersinggung mereka berdebat dan mulai saling menyerang. Kwan Mo terkejut melihat tingkah dua gadis itu. Dia menepikan mobilnya, kemudian keluar dari mobil. Dia membuka pintu mobil belakang lalu menarik Soon Jung keluar. Soon Jung berontak hendak menyerang Eun Bi, namun Kwan Mo memintanya tenang. Tiba-tiba datang Min Ho (bukan Min Hyuk maaf kemarin salah dengar) dengan motornya. Soon Jung berlari ke arah Min Ho dan duduk di belakang. Min Ho memacu motornya pergi. Eun Bi berteriak mengancam akan memberitahu Soon Jin kalau Soon Jung berboncengan dengan seorang pria. Kwan hanya bisa menghela nafas memandang Soon Jung yang berlalu.

Min Ho membawa Soon Jung ke sebuah tempat lapang. Soon Jung bercerita tentang kesedihannya. Bagaimana dia tidak bisa menghubungi kakaknya. Min Ho tidak mengerti mengapa Soon Jung begitu khawatir, padahal kakaknya menikah dengan seorang konglomerat. Soon Jung menyesalkan keputusan kakaknya menikah dengan Woon Tak. Soon Jung tidak mengerti bagaimana kakaknya dapat memutuskan hal itu padahal selama ini dia melihat kakaknya tidak pernah sekalipun keliru dalam mengambil keputusan. Min Ho menasehati Soon Jung untuk berdoa dan berharap kebahagiaan kakaknya.

Park Yong Shik (asisten Woon Tak) menemui Young Pyo dipenjara. Young Pyo kesal melihat kedatangan Yong Shik. Dia merasa diperlakukan tak adil. Young Pyo juga bertanya mengenai Jin Sam. Yong Shik memberitahu bahwa Jin Sam sudah meninggal pada kebakaran 2 bulan yang lalu. Young Pyo terpukul dia meminta maaf pada Jin Sam karena telah menjadi teman yang menyusahkan.  Young Pyo lantas bertanya mengenai Soon Jung, mengingat pada saat itu Soon Jung juga berada di sana. Yong Shik mengatakan bahwa Soon Jung selamat dan Young Pyo tidak perlu mengkhawatirkan anak-anak keluarga Lee, karena Woon Tak sudah mengurus mereka. Young Pyo mengkerutkan kening tak mengerti. Yong Shik memberitahu mengenai pernikahan Woon Tak dan Soon Jin dan tak lupa membawakan souvenir pernikahan. Young Pyo shock, dia sangat marah. Dia mengutuk Woon Tak.

Soon Jin dan Woon Tak berada di dalam mobil, mereka baru pulang dari bulan madu. Woon Tak bertanya apakah Soon Jin merindukan rumahnya. Soon Jin menganggukkan kepala. Woon Tak menggenggam tangan Soon Jin.

Min Ja menghubungi Geum Bi yang tengah berada di Seoul. Min Ja memperingatkan Geum Bi akan Woon Tak yang mungkin saja akan marah besar saat tahu Geum Bi malah tinggal di Seoul. Geum Bi bertanya pada ibunya, “Bu apa setelah masuk penjara kau jadi takut pada kakak? Dia anakmu bukan ayah mertuamu,” Min Ja mengumpat Geum Bi karena berani meledeknya.

Di Seoul, Soon Soo terkejut melihat Tn Pyo Sung Joo berdiri di depan asrama. Sung Jo menundukkan kepala, dia ingin bicara. Soon Soo mengajak Sung Joo masuk ke kamarnya. Soon Soo mengatakan bahwa jika kedatangan Sung Joo untuk minta maaf sebaiknya lupakan saja. Jawaban mengejutkan terlontar dari mulut Sung Jo. “Aku datang bukan untuk meminta maaf. Aku sudah instropeksi diri dan nampaknya aku telah keliru menyampaikan maksud ku. Tidak seharusnya aku tiba-tiba membawamu ke kamar hotel. Aku tidak memikirkan apa yang kau pikirkan karena kamar itu adalah kantorku dan aku terbiasa di sana. Aku direktur perencanaan di sana, ayahku adalah pemilik hotel. Hari itu aku hendak mengenalkanmu dengan salah satu manajer restoran yang sedang mencari pemain piano” Soon Soo terperangah, dia merasa malu. “Jika kau sudah tidak marah tolong pertimbangkan dan datanglah ke sana,” ujar Sung Jo, setelah itu dia menundukkan kepala dan meninggalkan Soon Soo yang masih termangu.

Soon Jung tengah membantu bibi memotong sayur, tak lama terdengar suara klakson mobil. Soon Jung nyaris lompat dari tempat duduknya. Dia berlari keluar rumah. Nampak Soon Jin berdiri dengan wajah cerah. Soon Jung segera memeluk Soon Jin. “Kakak aku rindu sekali. Kenapa kau tidak menghubungi kami sama sekali, aku mengkhawatirkanmu,” Soon Jin tersenyum dan meminta maaf karena tidak sempat menghubungi. Woon Tak menyapa Soon Jung, namun ditanggapi dengan sinis oleh Soon Jung.

“Apa?” reaksi itu keluar dari mulut Soon Jung. Soon Jin yang telah berganti pakaian dengan hanbok memandang ke arahnya, “Iya kau tidak salah dengar. Aku memintamu tinggal bersama denganku,” Soon Jung menggelengkan kepala. Dia tidak mau. “Soon Jung tinggallah bersamaku, tak perlu khawatir soal Woon Tak, karena dialah yang pertama kali membicarakan tentang hal ini,” kata Soon Jin “Aku tidak bisa membiarkanmu tinggal di sini. Mari kita berikan restoran ini untuk bibi,” katanya lagi. Soon Jung tidak bersedia dia beralasan dirinya bisa membantu bibi di restoran. Namun Soon Jin khawatir karena restoran menjual alcohol, Soon Jung bisa tekena imbas dan imejnya jadi negative. Soon Jung tetap tidak mau.

Woon Tak menemani bibi di kamar, bibi menyediakan makanan dan minuman. Woon Tak berterima kasih.

Soon Jin berpamitan. Dia masih sedih karena Soon Jung tidak mau ikut dengannya. Woon Tak mengatakan bahwa lain kali mereka bisa membujuknya kembali. Woon Tak menyuruh Soon Jin untuk pulang bersama Kwan Mo. Dia pergi bersama Yong Shik karena ada pekerjaan penting. Soon Jin menurut. Di dalam mobil, Kwan Mo memperkenalkan dirinya dan memberitahu bahwa mulai hari itu dia akan melayani Soon Jin. Soon Jin berterima kasih dan meminta Kwan Mo menjaganya. –ehm Kwan Mo kok memandang Soon Jin kayak gitu ya?? Naksir kah?—

Soon Jin sampai di rumah. Dia bertemu 2 pembantu yang membawa tas besar. Mereka mengatakan bahwa mereka dipulangkan dan tidak akan bekerja lagi di rumah itu. Soon Jin merasa heran. Woon Tak bertemu dengan seorang komisaris polisi. Dia ikut berlatih menembak bersama pria itu.

Di dalam rumah Soon Jin melihat Min Ja, dia menyapa Min Ja yang tengah menonton tv. Min Ja mengacuhkannya. Soon Ji mengatakan bahwa dia sudah pulang. Min Ja berkata dengan ketus, mengapa Soon Jin harus menyapanya, padahal sebelum menikah dia tidak menyapa. Min Ja menambahkan bahwa Soon Jin pasti mengira dengan wajah cantiknya dia bisa hidup bergelimang harta dari hasil jerih payah Woon Tak. Soon Jin terlihat berusaha menahan diri.

Eun Bi datang mengeluh lapar. Melihat Soon Jin, dia menyapanya. Min Ja mengatakan bahwa Soon Jin tidak boleh hanya termangu di rumah, dia harus melayani penghuni rumah. Min Ja lantas menyuruh Soon Jin memasak untuk Eun Bi. Soon Jin menurutinya, dia membuatkan Eun Bi makanan yang enak.

Min Ja memanggil Soon Jin. Dia mengeluarkan barang-barang Soon Jin dan menyuruhnya mengatur sendiri. Dia juga menyuruh Soon Jin untuk membersihkan rumah. Soon Jin dengan tabah mulai membersihkan rumah.

Bibi yang tengah merapihkan restoran, bertanya-tanya kemana Soon Jung pergi dan mengapa belum kembali. Bibi mengutuk Soon Jung yang bukannya membantu tapi malah menghilang.

Woon Tak menjamu komisaris polisi. Mereka nampak berbincang mengenai perusahaan Woon Tak. Komisaris mengingatkan mengenai kasus kebakaran sebuah peternakan di Kyulsu mirip dengan kasus kebakaran di Kyungsu yang menyebabkan kematian Jin Sam. Woon Tak nampak terkejut, namun berusaha tenang. Komisaris melanjutkan bahwa kepala polisi Choi bekerja keras untuk menutupi kejadian tersebut. Woon Tak menuangkan air, meminta komisaris untuk membantunya. Komisaris menanyakan perihal tanah milik Woon Tak. Dia mengatakan bahwa sepupunya tengah mencari lahan untuk membangun lapangan golf. Woon Tak terlihat geram namun berusaha menahan diri. Tiba-tiba datang Kwan Mo membawakan sebuah kantung kertas. Woon Tak menyuruh Kwan Mo untuk menunggu di luar dan mengantar komisaris pulang.

Kwan Mo mengendarai mobil, di kursi penumpang nampak komisaris yang mabuk mulai meracau. Dia menyebut soal kebakaran di Kyullsu dan bagaimana Woon Tak berusaha mengambil hatinya. Kwan Mo mendengarkan ucapan si komisaris. Sementara di mobil Woon Tak, Yong Shik melaporkan pertemuannya dengan Young Pyo dan reaksi Young Pyo saat tahu Woon Tak telah menikah dengan Soon Jin. Woon Tak menanyakan perihal Soon Jung. Yong Shik memberitahu bahwa Soon Jung masih curiga namun sejauh ini belum melakukan hal yang mencurigakan. Woon Tak mengatakan pada Yong Shik bahwa dia akan mengurus Soon Jung.

Soon Jin nampak masih membersihkan rumah. Di luar rumah Soon Jung bolak balik. Dia mengintip dari pagar. Nampaknya Soon Jung mengkhawatirkan kakaknya. Saat mobil Woon Tak tiba, Soon Jung bersembunyi. Woon Tak membuka jas dibantu Soon Jin. Woon Tak bertanya apakah Soon Jin sudah istirahat mengingat mereka menempuh perjalanan jauh yang memakan waktu berjam-jam. Soon Jin menjawab iya dengan gugup. Woon Tak memandang Soon Jin penuh nafsu. Dia tiba-tiba menggendong Soon Jin dan membawanya ke tempat tidur. Soon Jin keluar kamar dengan perlahan. Dia melanjutkan pekerjaannya membersihkan rumah. Mulai dari mengepel hingga melap meja.

Paginya, Soon Jin nampak melap patung yang berada di halaman. Dia nampak ingat sesuatu, lalu mengeluarkan ponselnya. Dia menghubungi Soon Soo. Dia mengabarkan bahwa dia sudah pulang. Soon Soo bersyukur, dia mengatakan bahwa dia ikut bahagia jika Soon Jin bahagia tidak peduli dengan siapa Soon Jin menikah. Soon Jin meminta Soon Soo untuk pindah ke apartemen yang telah disiapkan Woon Tak. Soon Soo menolak, dia bilang kalau dia bisa menemukan tempat tinggal sendiri, karena dia sudah mendapat pekerjaan paruh waktu. Tiba-tiba 2 ekor anjing penjaga menyalak padanya. Penjaga rumah meminta Soon jin masuk rumah. Soon Jin segera menutup telepon dan melanjutkan menyikat patung. Dari jendela kamar, Woon Tak memandang dengan geram.

Woon Tak menemui Min Ja. Dia memberitahu Min Ja bahwa Min Ja memiliki hak mengajari Soon Jin. Namun bukan berarti Min Ja bisa memperlakukan Soon Jin seperti pembantu. Dia memberi waktu 2 hari pada Min Ja untuk menghentikan usahanya menganiaya Soon Jin, jika tidak ingin Woon Tak melakukan hal yang buruk. Woon Tak keluar kamar diiringi rutukan Min Ja.

Woon Tak terburu-buru berjalan ke mobil. Soon Jin yang melihatnya menghampiri, dia minta maaf karena lupa mengantar Woon Tak. Woon Tak tidak menanggapi dan buru-buru masuk mobil.

Soon Soo mulai bekerja sebagai pemain piano di Royal Hotel. Sung Joo yang kebetulan lewat melihatnya. Dia senang Soon Soo memenuhi panggilannya.

Geum Bi mendatangi sebuah Club, dia memarkir mobilnya. Dia memberikan kunci mobil pada seorang pemuda yang berada di pinggir club, serta memberinya tip.

Geum Bi masuk ke dalam klub dan duduk disamping pria yang dia kenal. Pria itu nampak tidak mengingat Geum Bi namun membiarkan Geum Bi duduk disampingnya. Dua orang wanita yang duduk di sebelah berbisik, mereka mentertawakan Geum Bi yang sok akrab dan sok kayak padahal Geum Bi hanya penjual ayam. Geum bi geram mendengar cibiran dua wanita itu lalu menghardiknya.  Pria disebelahnya berusaha melerai namun Geum Bi tetap marah. tiba-tiba datang pria yang dikira valet parkir oleh Geum Bi. Pria itu melerai dan meminta dua wanita yang mengenalinya untuk diam karena mereka sama saja, kalau Geum Bi anak tukang ayam maka salah satu wanita adalah anak tukang lukis dan dia anak penjual barang-barang.

Geum Bi terpukau dengan pembelaan si pria. Pria itu kemudian mengembalikan kunci mobil Geum Bi. Dia juga minta ijin pada Geum Bi untuk memasukkan uang tip ke kotak amal. Pria itu kemudian pergi ke meja lain diikuti dua wanita yang tadi bertengkar dengan Geum Bi.

Geum Bi berbisik pada teman disebelahnya menanyakan siapa pria itu. Pria itu bilang bahwa pria yang tadi membela Geum Bi bernama Cha Do Hoon. Dia adalah putra pemilik supermarket terbesar di Korea. Geum Bi membelalakkan matanya.

Soon Soo memutuskan tinggal di apartement yang diberikan Woon Tak. Dia meninggalkan asrama dan pergi ke sana. Sesampainya disana, Soon Soo dikejutkan dengan keberadaan Geum Bi. Soon Soo tidak mengira Geum Bi ada di sana. Geum Bi menyindir Soon Soo dengan mengatakan bahwa kakaknya yang minta dibelikan apartemen oleh Woon Tak. Soon Soo tidak menanggapi dan langsung pergi. Soon Soo pergi ke hotel Royal. Di restoran nampak Sung Jo tengah menemani mantan istrinya minum. Sung Jo melihat Soon Soo masuk. Sung Jo mengantar mantan istrinya ke dalam taksi kemudian menemui Soon Soo. Dia mengajak Soon Soo minum. Mereka mengobrol dan minum dengan akrab. Sung Jo menanyakan perihal keluarga Soon Soo. Soon Soo bercerita kalau dia punya seorang kakak perempuan dan adik perempuan. Dan kedua orang tuanya sudah meninggal. Sung Jo mengatakan bahwa dia memahami perasaan Soon Soo yang kehilangan orang yang disayangi. Soon Soo bertanya perihal wanita yang menemani Sung Jo minum. Sung Jo mengatakan, “Dia adalah mantan istriku. Kami menikah karena dia mengatakan dia mencintaiku, setahun kemudian dia mengatakan dia sudah tidak mencintaiku lagi. Kami berpisah dan selama dua tahun aku menjadi temannya dan menemaninya minum,” Soon Soo tertegun, tidak menyangka Sung Jo akan menceritakan semuanya.

Soon Jung bermimpi buruk. Dia memimpikan kejadian saat kebakaran. Dia ingat pesan terakhir ayahnya.

Geum Bi menemukan profil Do Hoon di internet. Dia terkagum-kagum melihat betapa kayaknya Do Hoon. Dia menghubungi ibunya, menanyakan apakah dia baiknya menikah saja. Min Ja terkejut, dia menyuruh Geum Bi pulang. Geum Bi memberitahu ibunya soal apartement yang diberikan Woon Tak pada Soon Soo. Min Ja sangat marah mengetahuinya. Kwan Mo meletakkan senapan di bagasi mobil, dia berpapasan dengan Soon Jin yang keluar rumah untuk mengambil pasta di halaman. Kwan Mo memberitahu bahwa dia sudah meletakkan senapan yang dibutuhkan Woon Tak. Mereka mendengar suara anjing menyalak. Kwan Mo mengatakan bahwa Soon Jin tengah mengambil pasta di halaman dekat kandang anjing karena itulah anjing menyalak.

Woon Tak turun ke bawah, dia bertemu Min Ja yang tanpa basa basi menghardiknya seraya bertanya mengenai apartement yang diberikan Woon Tak ke Soon Soo. Woon Tak mendengarkan dan mulai kesal saat Min Ja tidak berhenti mengomel dan menghina Soon Jin. Woon Tak meminta ibunya berhenti mengomel. Tiba-tiba terdengar jeritan Soon Jin. Woon Tak dan Kwan Mo berlari ke halaman, mereka melihat Soon Jin terduduk di dekat gentong pasta. Kwan Mo menghampiri Soon Jin. Dia menanyakan keadaan Soon Jin kemudian menyingkap rok Soon Jin disaksikan Woon Tak. Terlihat luka gigitan dan darah di paha Soon Jin. Kwan Mo berteriak mengatakan Soon Jin digigit dan meminta penjaga memanggil ambulan. Woon Tak terlihat marah, bukannya menghampiri Soon Jin, dia malah berjalan ke arah bagasi mobil kemudian mengambil senapan. Bunyi letusan senapan mengagetkan semua orang, Soon Jin berteriak ngeri….

~Komentar~

Wew ending yang mengagetkan dan membuat shock. Woon Tak benar-benar lepas kendali. Sepertinya dia menembak anjing miliknya sendiri. Nampaknya setelah kejadian ini Soon Jin akan mulai menyadari pria seperti apa suaminya.

Di episode ini juga diperlihatkan bagaimana Kwan Mo mulai memperhatikan Soon Jin. Nampaknya Soon Jin perlahan menggerakkan hati Kwan Mo. Dan jika melihat reaksi Kwan Mo saat komisaris menyebut soal kebakaran sepertinya kebakaran di Kyulsu ada hubungannya dengan Kwan Mo.

Tokoh baru diperkenalkan pada episode ini, Cha Do Hoo, pewaris jaringan supermarket besar di Seoul. Penampilannya yang sederhana menunjukkan bahwa dirinya seorang yang rendah hati dan tidak sombong. Jika membaca synopsis yang ada, sepertinya Do Hoon akan terlibat cinta segitiga dengan Soon Jung dan Soon Chul. Hmm tidak sabar melihat bagaimana Geum Bi harus bersaing dengan teman adiknya untuk mendapatkan cinta Do Hoon.

Posting Komentar untuk "My Heart Twinkle Twinkle Episode 9"